Kamis, 02 April 2009

Senangnya bisa bermain layang-layang


Dari judulnya, upss, bukan gue yang main layang-layang.. hehe.. gue ga bisa main layang-layang.. huhu

Sepulang dari Senayan City-Volunteer Jak FM dan Gen FM, gue turun dari taxi ke benhil, abis itu gue naik P15 jurusan Benhil-Senen. Di jalan yah seperti biasa, di sore hari jam pulang kantor pula, Macet udah merupakan makanan kota Jakarta sehari-hari. Bener ga guys?

Nah, rute bisnya itu dari Benhil-Karet-Dukuh Atas-Tosari- bundaran HI puter ke arah HOtel Oriental, abis itu kita ngelewatin Restaurant Seribu Rasa trus ke arah Sekolah Theresia-menteng. kebayang ga? hehe...

Di deket lampu merah yang mau ke arah jajanan Sabang, bis gue berenti (karena lampu merah), trus gue liat ke kiri dan gue ngeliat, ada anak yang sedang asyik bermain layang-layang bersama adiknya. Gue melihat mereka tertawa bahagia bermain layang-layang.

Kalau dilihat di foto (gue motonya diem-diem), bapaknya sedang merokok sambil duduk di samping tiang dan ibunya sedang mencari barang-barang bekas atau loak deh. Anak-anaknya bermain di atas gerobak. Iya, mereka mungkin merupakan manusia gerobak yang tinggal bersama di dalam gerobaknya..

Sungguh bukan merupakan kehidupan yang diharapkan banyak orang. Tetapi jika melihat senyum yang ada di wajah anak-anak, membuat gue semakin meringis dan merasa emapati. Dngan bermain layang-layang, anak-anak itu begitu senangnya dan mungkin mereka belum merasakan kepedihan dalam mencari uang. Pikiran mereka bermain dan bermain..

Di sisi lain, gue merasa sangat sangat beruntung bisa tinggal di rumah yang cukup makanan cukup dan keluarga yang baik.. Mungkin juka dibandingkan dengan mereka, gue mempunyai banyak kelemahan ini dan itu. Mereka merupakan inspirasi gue untuk lebih bersyukur dan lebih intropeksi terhadap diri sendiri..

walaupun susah, tetapi tetap senyum bahagia...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar